No Krisis Gas, Kayu Api Jadi Andalan

|
kayu api
Oleh: Bertus

Jika hidup di kampung, krisis energy mungkin belum terlalu terasa sangat menakutkan, kecuali kalau memang sudah tak ada bensin yang menggerakan mobil yang mengangkut penumpang. Tetapi untuk memasak sehari-hari warga rumah panjai di kampung di perbatasan, seperti di desa Saya, Rantau Prapat, Kecamatan Embaloh Hulu, Benua Martinus, rata-rata masih menggunakan kayu api.


Karena itu kami tidak pernah kekurangan, walau pemerintah tidak membagikan tog gas 3 kilogram sekali pun, sebab kebiasaan masyarakat di kampung sejak jaman dahulu kala adalah memasak dengan kayu api.


Bagi masyarakat yang mampu, dari pada membeli tog gas Indonesia, mereka lebih suka membeli tong Gas Malaysia. Selain mutunya lebih baik, juga dari aspek keamanan juga cukup muah didapat.


Selain mudah mendapatkan kayu bakar untuk memasak, nasi yang dimasak secara tradisional dengan kayu api ini juga terasa lebih gurih dibandingkan dimasak dengan gas. Anda pernah menikmati nasi yang ditanak dengan kayu api?