Sungai, ikan, dan alam kami yang Terancam

|
Oleh: Bertus

Hari ini saya dan warga Rumah Panjai Mungguk, Kecamatan Embaloh Hulu memang masih bisa menikmati air sungai yang jernih. Hari ini kami masih bisa menemukan sisa-sisa ikan yang hidup di sungai ini, dengan cara memancing dan memasang pukat atau bubu.

Tetapi esok saya tidak tahu lagi, ketika kampung-kampung mulai dikepung perkebunan kelapa sawit, ketika hutan kami semakin habis ditebang untuk kepentingan perkebunan, ketika tanah air warisan nenek moyang masyarakat disini setapat  berubah fungsi.

Jumlah ikan makin jauh berkurang, sampan hanya ditambatkan, bubu hanya menunggu, entah berapa lama lagi hidup orang kampung dapat dipertahankan?

Adakah yang tahu hidup dan tanah air kami sedang terancam?


No Krisis Gas, Kayu Api Jadi Andalan

|
kayu api
Oleh: Bertus

Jika hidup di kampung, krisis energy mungkin belum terlalu terasa sangat menakutkan, kecuali kalau memang sudah tak ada bensin yang menggerakan mobil yang mengangkut penumpang. Tetapi untuk memasak sehari-hari warga rumah panjai di kampung di perbatasan, seperti di desa Saya, Rantau Prapat, Kecamatan Embaloh Hulu, Benua Martinus, rata-rata masih menggunakan kayu api.


Karena itu kami tidak pernah kekurangan, walau pemerintah tidak membagikan tog gas 3 kilogram sekali pun, sebab kebiasaan masyarakat di kampung sejak jaman dahulu kala adalah memasak dengan kayu api.


Bagi masyarakat yang mampu, dari pada membeli tog gas Indonesia, mereka lebih suka membeli tong Gas Malaysia. Selain mutunya lebih baik, juga dari aspek keamanan juga cukup muah didapat.


Selain mudah mendapatkan kayu bakar untuk memasak, nasi yang dimasak secara tradisional dengan kayu api ini juga terasa lebih gurih dibandingkan dimasak dengan gas. Anda pernah menikmati nasi yang ditanak dengan kayu api?

Kumis Kucing Obat Alternatif

|
Kumis Kucing di bekas temawai lama
Oleh: Bertus

Bagi warga perbatasan yang cukup jauh dari pelayanan medis, atau puskesmas maupun rumah sakit. Harus pandai-pandailah mencari alternatif pengobatan. Antara lain dengan meggunakan obat herba. Misalnya bunga Kumis Kucing ini, yang banyak tumbuh di pinggir sungai,tak jauh dari Rumah Panjai Mungguk, Desa Rantau Prapat, Kecamatan Embaloh Hulu, Benua Martinus.

Bunga-bunga ini tumbuh liar sepanjang jalan menuju tepian, tempat warga mandi. Konon tanaman ini adalah tanaman obat  banyak manfaat karena menurut para peneliti mengandung glikosida orthosiphonin yang berkhasiat untuk melarutkan asam urat, fosfat dan oksalat dari tubuh. Terutama dari kandung kemih, empedu dan ginjal.  Khasiat kumis kucing ini bisa digunakan untuk mengobati sejumlah penyakit seperti, infeksi ginjal akut dan kronis, rematik, tekanan darah tinggi, kencing manis, kencing batu serta infeksi kandung kencing.

Di desa saya, tanaman kumis kucing tidak dipelihara, tetapi tumbuh subur menjalar kemana-mana. Banyak lagi sumber apotik sehat di kampung saya sebenarnya yang belum dikelola. Ini hanya salah satunya.